Di era modern seperti saat ini sudah sangat sering di jumpai Perusahaan memberikan pekerjaanya kepada Perusahaan lain atau kontraktor, atau bisa jadi kontraktor yang di berikan pekerjaan tadi memberikan pekerjaan pekerjaan itu kepada kontraktor lain juga. Padahal ada kemungkinan Perusahaan yang memberikan pekerjaan dan Perusahaan kontraktor memiliki standar Keselamatan kerja yang berbeda, hal ini yang di sebut GAP analysis K3 oleh karena itu CSMS dirasa perlu sebagai pengendalian resiko sebagai sistem yang komprehensif dalam pengelolaan kontraktor dengan menghubungkan SMK3 Perusahaan pemberi kerja dengan CSMS.

Kunjungi Juga Profil Kami di Website ini bagian About us

TAHAPAN CSMS

CSMS terdapat beberapa kegiatan dan secara umum di bagi menjadi 2 tahapan, yaitu kualifikasi dan implementasi, pada tahapan kualifikasi terdapat umumnya terdapat 3 kegiatan.

  1. Risk Asesment

Pada kegiatan ini ditentukan resiko pekerjaan yang akan di berikan kepada kontraktor memiliki Tingkat resiko rendah, sedang atau tinggi dengan memperhatikan kreteria pekerjaan, dan contoh pekerjaan

  1. Pra-Kualifikasi

Pada kegiatan ini Perusahaan penerima kerja memberikan form penilaian kepada para kontraktor dengan standar yang sudah di tetapkan Perusahaan pemberi kerja, yang biasanya menjadi penilai pada tahapan ini adalah komitmen Manajemen, pembinaan, prosedur dan peralatan. Dari form penilaian tadi dapat dilihat kontraktor yang memiliki standar Keselamatan yang sejalan dengan Perusahaan pemberi pekerjaan.

  1. Seleksi

Barulah kegiatan tahap ini di tentukan kontraktor mana yang dapat mengerjakan project dari Perusahaan pemberi kerja.
Kemudian setelah tahapan kualifikasi selesai CSMS masuk ke tahap implementasi, pada tahap implementasi juga umumnya terdapat 3 kegiatan.

  1. Pre-Job Activity

Pada Kegiatan ini Perusahaan pemberi pekerjaan biasanya mengaudit kontraktor sebelum bekerja dengan checklist, dari checklist tersebut dapat dinilai apakah kontraktor betul betul menjalankan standar keselamat sesuai pada saat pra-kualifikasi, kegiatan ini menjadi tolak ukur apakah kontraktor boleh melakukan pekerjaan atau tidak.

  1. Work in Proggress

Pada kegiatan ini Perusahaan pemberi pekerjaan memberikan penilaian kepada kontraktor, pada kegiatan ini terdapat nilai untuk setiap pokok bahasan dan menjadi nilai akhir

  1. Evaluasi

Pada kegiatan ini Perusahaan pemberi kerja memberikan penilaian kontraktor setelah project apakah kontraktor tersebut memiliki kekurangan selama bekerja, mulai dari kebershian sampai apakah terdapat kecelakan pada saat project dengan penilaian akhir yang mempengarhi reward atau punishment yang sudah di sepakati, terakhir catatan dari Perusahaan pemberi kerja di berikan kepada kontraktor berupa feed back supaya bisa menjadi evaluasi kepada kontraktor

PERSYARATAN CSMS

Pada saat CSMS tentunya persyaratan menjadi salah satu yang di butuhkan, dan biasanya setiap Perusahaan pemberi kerja memiliki persyatan yang berbeda beda namun kurang lebih seperti berikut :

  1. Dokumen legal
  2. Profil perusahaan
  3. Struktur organisasi
  4. SK P2K3
  5. Sertifikat-sertifikat
  6. Dokumen BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
  7. Sertifikat ISO dan SMK3 ( Jika ada )

Mau tau postingan menarik lain nya, kinjungi instagram kita cakramufasa

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *